Tekan Kemiskinan, P2KKP Didorong Percepat Pembangunan

Tekan Kemiskinan, P2KKP Didorong Percepat Pembangunan
Asisten III Setdako Lhokseumawe, Miswar Ibrahim, membuka sosialisasi Program Peningkatan Kualitas Kawasan Pemukiman (P2KKP) di Hotel Lido Graha Lhokseumawe, Rabu (21/10). | Pikiran MErdeka/Erwin

PM Lhokseumawe – Asisten III Setdako Lhokseumawe, Miswar Ibrahim mengatakan, untuk menekan angka kemiskinan dipedesaan dibutuhkan keterlibatan Program Peningkatan Kualitas Kawasan Pemukiman (P2KKP). Sehingga, didorong untuk segera mempercepat pembangunan disegala sektor masyarakat.

Menurut Dia, sesuai komitmen Ditjen Cipta Karya dalam rangka mewujudkan lingkungan permukiman perkotaan yang layak huni dan berkelanjutan melalui prakarsa 100-0-100. Komitmen itu tertuang dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019.

Artinya, prakarsa 100-0-100 itu adalah 100 persen akses air minum, 0 persen kawasan permukiman kumuh dan 100 persen akses sanitasi layak dipermukiman masyarakat.

”Pusat secara nasional serius terhadap penanggulangan kemiskinan di Kota Lhokseumawe dengan merumuskan program peningkatan kualitas kawasan pemukiman (P2KKP). Kita harus memanfaatkan momentum itu, ” kata Miswar usai membuka sosialisasi P2KKP di Hotel Lido Graha Lhokseumawe, Rabu (21/10/15).

Ia menjelaskan, P2KKP sudah masuk dalam program pro rakyat semenjak 2007 lalu. Artinya, sejak itu pula Pemerintah sudah membenahi sektor pemukiman.

Termasuk juga beberapa diantaranya, seperti peningkatan mutu pendidikan, pelayanan kesehatan, infrastruktur dasar, sarana air bersih/air minum, sanitasi, perumahan layak serta penataan lingkungan permukiman yang bersih dan sehat.

” bentuk komitmen Pemko itu telah direalisasikan dalam bentuk Dana Daerah Urusan Bersama (DDUB). Pemko Lhokseumawe, telah mengalokasikan dana sharing dari APBK untuk program reguler PNPM Mandiri Perkotaan. Untuk itu diharapkan kepada P2KKP dapat mempercepat pembangunan dan peningkatan kualitas hidup rakyat, ” tuturnya.

Dalam kesempatan yang sama Koordinator Kota Lhokseumawe KMW Aceh, Siti Khadizah, mengatakan, melalui kegiatan sosialsiasi yang digelar itu mampu memberikan rekomendasi bagi upaya pencapaian 100-0-100 integrasi RPJM  Gampong yang responsif gender di Kota Lhokseumawe. Dengan melibatkan sejumlah unsur terkait, mulai SKPD, TPKP, P2KKP, dunia usaha dan media massa.

[PM06]

 

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait