PM, Lhokseumawe – Ratusan pengungsi Rohingya yang menempati rumah Tampungan sementara (selter) di Blang Ado, Kecamatan Kuta Makmur, Aceh Utara, Selasa, (29/09/2015), mengamuk. Mereka mencoba melarikan diri karena mengangap tinggal di sana sudah tidak aman lagi.
Berawal dari 11 orang Rohingya yang ditangkap masyarakat setempat saat mau melarikan diri pada pukul 22.00 Wib, Senin kemarin. Ke 11 Rohingya tersebut kemudian diserahkan masyarakat ke petugas penjaga selter.
Kemudian petugas penjaga selter bersama masyarakat memeriksa barang bawaan ke 11 pengungsi yang mencoba melarikan diri tersebut di depan mesjid kampung setempat. Selanjutnya setelah diperiksa ke 11 pengungsi, 7 laki-laki dan empat perempuan itu dikembalikan ke selter.
“Kami bersama petugas penjaga selter hanya memeriksa bawaan mereka, selanjutnya ke 11 pengungsi dibawa kembali ke selter,” jelas salah seorang masyarakat yang ikut menangkap 11 pengungsi yang mencoba melarikan diri.
Menurut masyarakat yang tidak mau disebutkan namanya mengatakan, entah bagaimana keesokan paginya, Selasa, (29/09/2015), merebak isu bahwa oknum petugas selter yang memeriksa empat pengungsi wanita yang mencoba melarikan diri malam tadi dituding oleh pengungsi telah melakukan pelecehan seksual.
“Petugas memeriksa seluruh badan empat perempuan kami saat diperiksa tadi malam. Kami tidak bisa terima ini, makanya kami berontak meninggalkan selter karena selter sudah tidak aman lagi,” kata Husen salah seorang pengungsi yang mengamuk bersama ratusan pengunsi lainya. Mereka beramai-ramai mengambil seluruh barang milik mereka meninggalkan selter pada pukul 15.00 sore tadi.
Petugas yang kewalahan, meminta bantu petugas polisi Polres Lhokseumawe.Baru sekitar 500 meter dari selter Ratusan pengungsi yang mencoba melarikan diri itu dapat dihalau kembali ke selter setelah petugas polisi yang tiba dilokasi.
Saat dihalau oleh polisi, ratusan pengunsi sempat meronta-ronta memberi perlawanan. Namun berkat kesigapan petugas, ratusan pengunsi yang mencoba melarikan diri itu dapat dihalau kembali ke selter.
Kapolres Lhokseumawe bersama unsur Muspida setempat ikut turun untuk mengamankan ratusan pengungsi yang ingin melarikan diri itu. Menurut Kapolres, AKBP Anang Tri Arsono, keributan sempat timbul saat empat wanita Rohingya yaitu, Aminah, Zuhra, Tohibah dan Zubaidah akan dibawa dengan ambulan ke rumah sakit untuk divisum akibat ada informasi dugaan pelecehan seksual,” pengungsi mencoba memblokir jalan agar ambulan tidak membawa empat wanita Rohingya itu, namun setelah ditertibkan polisi mereka mundur,” kata Kapolres
Kapolres membenarkan adanya informasi dugaan pelecehan seksual saat empat orang perempuan Rohingya diperiksa petugas.
“Kepolisian akan mendalami informasi dugaan pelecehan ini benar atau tidak,” jelas Anang.
[PM005]
Belum ada komentar