Warga Aceh Selatan Hilang Terseret Arus Sungai

PM, TAPAKTUAN – Seorang warga gampong Koto Indarung, Kemukiman Menggamat, Kecamatan Kluet Tengah, Aceh Selatan bernama Muslidin (30) dilaporkan hilang terseret arus sungai (krueng) Kluet, Rabu (23/9) sekira pukul 13.00 WIB.

Ketua Satgas SAR Aceh Selatan, Mayfendri saat dihubungi Rabu (23/09/2015) menyebutkan, musibah itu bermula saat korban sedang menjalan ikan di Krueng Kluet. Arus sungai yang besar dan deras pasca wilayah itu di guyur hujan lebat sejak Selasa (22/09/2015) sore hingga Rabu (23/09/2015), mengakibatkan korban terseret arus dan hilang dalam sungai tersebut.

“Sebelumnya warga setempat telah memperingatkan dan melarang korban menjala ikan, karena arus sungai sedang besar dan deras pasca di guyur hujan lebat, tapi korban tetap bersikeras pergi ke sungai menjalan ikan, sampai akhirnya hilang terseret arus,” kata dia.

Sungai (Krueng) Kluet yang berhulu dari gampong Alue Keujrun, Manggamat dan berhilir sampai perairan laut Kandang, Kecamatan Kluet Selatan, dikenal sebagai sungai terbesar dan terpanjang di wilayah Kecamatan Kluet Raya. Sungai ini di aliri langsung dari sumber air Gunung Leuser yang membentang luas mulai dari Kabupaten Aceh Selatan dan Aceh Tenggara serta sampai Provinsi Sumatera Utara.

Berdasarkan prediksi pihaknya, kata Mayfendri, korban dibawa atau terserat arus sungai dari Koto Indarung sudah sampai di seputaran sungai gampong Ruak, Kecamatan Kluet Utara yang berjarak sekitar belasan kilometer.

Sejumlah petugas Satgas SAR dan RAPI Aceh Selatan serta TNI/Polri telah diterjunkan ke lokasi untuk mencarinya yang dibantu warga setempat. Satgas SAR Aceh Selatan juga mengerahkan satu unit speed boat serta tim penyelam.

“Jika korban tidak ditemukan di sekitar sungai gampong Ruak, maka proses pencarian akan dilanjutkan ke hilir sungai yakni di seputaran Kemukiman Kandang, Kecamatan Kluet Selatan. Proses pencarian juga tidak tertutup kemungkinan akan dilakukan di perairan laut sekitar Kluet Selatan, karena sungai tersebut bermuara ke perairan laut wilayah itu,” ujar Mayfendri.

Dalam kesempatan itu, Mayfendri juga melaporkan bahwa, sampai saat ini hujan masih mengguyur wilayah Aceh Selatan khususnya Kecamatan Kluet Raya, sehingga mengakibatkan arus sungai krueng kluet masih besar dan deras.

“Karena kondisi cuaca masih diguyur hujan lebat, diperkirakan proses pencarian korban sedikit terhambat. Namun hal itu bukan menjadi kendala bagi kami untuk terus mengupayakan pencarian, meskipun hari ini Rabu (23/09/2015) merupakan hari meugang menyambut hari raya Idul Adha,” tegasnya.

Terendam Banjir

Di tempat terpisah, geuchik Jambo Keupok, Kecamatan Kota Bahagia, Herman, melaporkan bahwa pasca wilayah itu diguyur hujan lebat, telah mengakibatkan puluhan rumah Penduduk di gampong Beutong, Ujong Tanoh dan Jambo Keupok, Kecamatan Kota Bahagia terendam banjir setinggi 80 cm atau setinggi pinggang orang dewasa.

Banjir genangan akibat tersumbatnya sejumlah drainase di wilayah itu serta akibat meluapnya sungai Kota Bahagia itu, juga merendam beberapa badan jalan yang menghubungkan antar desa dan antar Kecamatan di wilayah itu setinggi 60 cm.

“Karena posisi badan jalan lebih tinggi dari rumah penduduk, maka jika badan jalan telah terendam secara otomatis rumah penduduk langsung terendam,” ujar Herman.

Dia mengatakan, akibat banjir tersebut warga setempat terancam terganggu dalam melaksanakan ibadah shalat ied menyambut hari raya Idul Adha 1436 H, Kamis (24/09/2015), karena disibukkan memindahkan barang-barang dalam rumah serta membersihkannya pasca terendam banjir.

“Kalau informasi warga mengungsi sejauh ini belum kami terima, sebab ketinggian air terus surut menyusul telah meredanya guyuran hujan. Tapi jika wilayah ini kembali di guyur hujan lebat nanti malam (Rabu malam), tidak tertutup kemungkinan warga terpaksa harus mengungsi akibat banjir semakin parah,” ujarnya.

[PM005]

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait