Kisruh Birokrasi di Kemenag Aceh, Posisi Daud Pakeh di Ujung Tanduk

Kantor Kementrian Agama, Wilayah Provinsi Aceh. (Photo Pikiran Merdeka/Oviyandi Emnur)
Kantor Kementrian Agama, Wilayah Provinsi Aceh. (Photo Pikiran Merdeka/Oviyandi Emnur)

Posisi Daud Pakeh sebagai Kepala Kantor Wilayah Kementrian Agama (Kanwil Kemenag) Aceh sudah di ujung tanduk. Surat Keputusan (SK) pergantian dirinya tinggal menunggu tekenan Menteri Agama Lukman Hakim.

Mutasi 60 pejabat di jajaran Kanwil Kemenag Aceh pada Mei 2016 menjadi puncak kisruh di internal lembaga keagamaan tersebut. Pasca mutasi, kini giliran Daud Pakeh mulai diserang balik dari dalam. Jabatan Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh yang dipercayakan kepadanya, kini terancam digantikan orang lain.

Proses pergantian Daud Pakeh tinggal menunggu waktu. Dewan Pertimbangan Kepegawaian Eselon I (DPK) sudah memutuskan pergantian Pakeh melalui sidang Badan Pertimbangan Kepegawaian. Artinya, SK pergantian Daud Pakeh hanya tinggal diteken Mentri Agama Lukman Hakim.

Proses pergantian Daud Pakeh dibenarkan oleh Inspektur Jendral (Irjen) Kemenag RI Mochammad Yasin. Mantan Wakil Ketua KPK pada masa kepemimpinan Antasari Azhar itu tidak menampik saat dihubungi Pikiran Merdeka, Kamis pekan lalu.

“Masalah (pergantian) itu dalam proses di Sekjen, coba dikonfirmasi saja ke sana,” kata M Yasin.

Pernyataan Yasin diperkuat Sekretaris Jendral (Sekjen) Kemenag RI Prof Dr Nursyam. Menurutnya, pergantian Daud Pakeh tinggal menunggu waktu.

“Pergantian ini kewenangan Mentri, jadi kita tunggu sajalah,” kata Nursyam menjawab Pikiran Merdeka, Kamis pekan lalu.

Nursyam memastikan, berkas pergantian Daud pakeh sudah berada di Biro Kementrian. Namun, dirinya enggan berkomentar alasan Menteri Agama Lukman Hakim belum meneken pergantian Daud Pakeh. Diakui Nursyam, menteri agama sudah mengetahui rekomendasi usulan pergantian Daud Pakeh. Menteri juga tahu kisruh yang terjadi di Kanwil Kemenag Aceh. “Tahulah, kan banyak sms-sms masuk ke beliau,” jelas Nursyam.

Rekomendasi pergantian Daud Pakeh sudah diputuskan sebelum Ramadhan lalu dalam beberapa kali rapat yang digelar di tingkat Eselon I di Kementrian Agama. Namun, sejauh ini tidak diketahui secara pasti penyebab Menteri Agama Lukman Hakim belum menandantangani Surat Keputusan (SK) pergantian Kepala Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh itu.

Sementara Lukman Hakim yang dihubungi Pikiran Merdeka, tidak menjawab panggilan masuk di telepon selulernya. Pesan singkat atau SMS yang dikirimkan, juga tidak dibalasnya.

Informasi dihimpun Pikiran Merdeka, Menteri Agama sedikit berat menggantikan Daud Pakeh. Hal itu mengingat Daud Pakeh punya hubungan dekat dengan Ketua Umum PPP Rohumarumuzy alias Romy. Sudah jadi rahasia umum, kursi Mentri Agama merupakan jatah PPP.

Kedekatan Daud Pakeh dengan Romy awalnya difasilitasi Saiful Husein, seorang dosen di Fakultas Teknik Unsyiah. Dosen yang juga pengusaha itu dikenal dekat dengan Romy. Menjabatnya Daud Pakeh sebagai Kakanwil Kemenag Aceh, disebut-sebut tidak terlepas dari lobi Saiful lewat Romy. Sehingga, tidak heran jika Saiful punya pengaruh besar dalam setiap kebijakan Daud Pakeh di lembaga yang dipimpinnya.

Daud Pakeh sudah setahun lebih memimpin Kanwil Kemenag Aceh. Dia dilantik Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menggantikan Drs Ibnu Sa’dan MPd di Auditorium Rasyidi Tamren Kemenag RI, Jakarta, Rabu 4 Maret 2015.

Arogansi Daud Pakeh selama memimpin Kanwil Kemenag Aceh dan pengaruh Saiful Husein dalam setiap kebijakan inilah menjadi punca kisruh internal. “Saiful ikut mengutak-atik perpindahan pejabat di Kanwil. Bahkan hampir semua proyek di Kemanag Aceh, dia di belakangnya,” kata seorang sumber di Kemenag Aceh.

Kedekatan Saiful Husein dengan Daud Pakeh sudah menjadi rahasia umum di kalangan pegawai di Kanwil Kemenag Aceh. Saat Daud Pakeh dilantik sebagai Kakanwil Kemenag Aceh di Jakarta, Saiful Husein ikut mendampinginya.  

Sumber itu menjelaskan, Saiful Husein juga selalu menemani Daud Pakeh setiap menyambut pejabat Kemenag RI yang berkunjung ke Aceh. Bahkan, Saiful menyediakan fasilitas bagi tamu dari kementrian yang datang ke Aceh.

“Seperti Ramadhan lalu, pak Daud Pakeh dan Saiful Husein yang menjemput Kepala Biro Kepegawaian Kemenag di Bandara SIM. Mereka menggunakan mobil Toyota Alphard milik Saiful. Itu membuktikan hubungan mereka sangat dekat. Di kalangan pegawai, hal itu sudah tahu semua,” ujar sumber ini.

Saiful Husein sebenarnya sudah menjadi mitra tetap Kanwil Kemenag Aceh sejak lembaga agama itu dipimpin Rahman TB. Dosen teknik Unsyiah ini juga dikenal begitu dekat dengan mantan Kakanwil Kemenag Aceh itu. Persahabatan Saiful dengan Daud Pakeh merupakan warisan dari Rahman TB. “Pak Daud Pakeh itu orang titipan Rahman TB,” jelasnya.

Saat Rahman TB diganti oleh Ibnu Sa’dan, Saiful Husein sempat tidak leluasa “bermain” di Kanwil Kemenag Aceh. Namun demikian, ia tetap mendapat jatah proyek, meski tidak seleluasa pada masa Rahman TB dan Daud Pakeh sekarang.

“Jika sekarang hampir semua proyek di Kemenag, di belakangnya ada Saiful Husein. Bahkan proyek yang sebelumnya pernah dilelang, kini dilelang kembali. Contohnya perencanaan pembangunan kantor Kemenag Aceh senilai Rp1,2 miliar pada 2015. Proyek ini terindikasi fiktif karena sudah dilakukan sebelumnya pada 2005. Itu yang kerjakan juga rekanan yang sama,” kata sumber ini.

Keterlibatan Saiful Husein di Kemenag Aceh, menurut sumber ini, tidak hanya dalam pengelolaan proyek, melainkan juga pada saat penyusunan anggaran. Banyak program-program yang diluncurkan Kemenag Aceh merupakan titipan Saiful Husein. Sehingga tidak heran, banyak proyek yang tidak sesuai dengan plot anggaran.

“Misalnya pengadaan jasa konstruksi pematangan lahan BDK Aceh yang pagu anggaranya Rp7 miliar lebih. Jika ditelisik sudah mahal biaya pematangan dari pada harga pembebasan lahan. Proyek itu yang kerjakan orang-orang itu juga, hganya bajunya saja lain,” jelasnya.

Sementara itu, Saiful Husein enggan berkomentar terkait kedekatan dirinya dengan Daud Pakeh. Saat dihubungi Sabtu pekan lalu, ia langsung menutup handphone saat Pikiran Merdeka menyampaikan maksud wawancara. Ketika dihubungi kembali, Saiful Husein tidak menjawab panggilan masuk. Begitu juga SMS yang dikirimkan Pikiran Merdeka, tetap saja tidak dibalasnya.

Begitu juga Kakanwil Kemenag Aceh Daud Pakeh, tidak berhasil dihubungi hingga berita ini diturunkan. Pikiran Merdeka sudah menyambangi ke kantornya pada Rabu pekan lalu, namun yang bersangkutan sedang berada di luar daerah.

Menurut seorang staf di Kantor Kemenag Kanwil Aceh, Daud Pakeh sudah bertolak ke Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), dalam rangka menghadiri Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional yang digelar 27 Juli hingga 7 Agustus 2016.  

Daud Pakeh tidak menjawab beberapa kali panggilan masuk di ponselnya saat dihubungi Pikiran Merdeka. SMS yang dikirimkan juga tidak dibalasnya.[]  

Belum ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berita Terkait